PENGGUNAAAN PROBLEM SOLVING MENINGKATKANKOMUNIKASI SEIMBANG DALAM ORGANISASI
PENGGUNAAAN PROBLEM SOLVING MENINGKATKAN
KOMUNIKASI SEIMBANG DALAM ORGANISASI
Oleh Muhammad Basyiran, Septiana Wahyu Kusdayanti
PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
ABSTRACK
Memahami problem solving adalah suatu hal yang fundamental yang harus
dipahami oleh siapapun, terutama yang baru masuk ke organisasi, dunia kerja atau
jenjang karir. Tanpa pemahamana dan problem solving yang mumpuni, seseorang
akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penih
dengan tekanan.
Kata Kunci : Problem Solving, Organisasi
PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial, setiap manusia senantiasa berinteraksi dengan
manusia lainnya, bahkan cenderung hidup berkelompok atau berorganisasi untuk
mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin dicapai bila ia sendiri. Interaksi dan
kerja sama ini akan terus berkembang dengan teratur sehingga membentuk wadah
yang disebut dengan organisasi. Interaksi atau hubungan antar individu – individu
dan kelompok/tim dalam setiap organisasi akan memunculkan harapan-harapan.
Harapan ini kemudian akan menimbulkan peranan – peranan tertentu yang harus
diemban oleh masing-masing individu untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan
organisasi/ kelompok. Sebuah organisasi memang dibentuk sebagai wadah yang
didalamnya berkumpul sejumlah orang yang menjalankan serangkaian aktivitas
tertentu secara teratur guna tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama.
Terlebih dalam kehidupan masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain
mengatur dirinya sendiri, ia juga perlu mengatur lingkungannya, memelihara
ketertiban, mengelola dan mengontrolnya lewat serangkaian aktifitas yang kita
kenal dengan manajemen dan organisasi. William (1956) menyebutnya dengan
istilah “The Organisation Man”.
Dalam setiap organisasi yang diisi oleh sumber daya manusia, ada yang
berperan sebagai pemimpin, dan sebagian besar lainnya berperan sebagai
anggota/karyawan. Semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut akan
melakukan komunikasi. Tidak ada organisasi tanpa komunikasi, karena komunikasi
merupakan bagian integral dari organisasi. Komunikasi ibarat sistem yang
menghubungkan antar orang, antar bagian dalam organisasi, atau sebagai aliran
yang mampu membangkitkan kinerja orang-orang yang terlibat di dalam organisasi
tersebut. Efektivitas organisasi terletak pada efektivitas Komunikasi, sebab
komunikasi itu penting untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara
pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkatan/level dalam
organisasi. Selain itu komunikasi juga berperan untuk membangun iklim organisasi
yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas organisasi
PEMBAHASAN
Pengertian Problem Solving
Problem solving adalah kemampuan pemecahan masalah dengan cara
mengidentifikasi masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas,
menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai
kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah
dan memecahkannya dengan baik. Perilaku organisasi bertalian dengan bagaimana
dan mengapa orang-orang berindak, berpikir dan merasa dalam suatu peraturan
organisasi (Paul D. Sweeney & Dean B. Mc Farlin, 2002 : 3). Untuk dapat lebih
memahami komunikasi organisasi. Kita harus merujuk kepada berbagai pengertian
komunikasi dan organisasi yang akan di uraikan dalam bagian berikut :
- Komunikasi
Istilah komunikasi mengandung makna yang berasal dari
bahasa latin communicational yang berarti pemberitahuan, pemberian
bagian, pertukaran, dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan
atau jawqaban dari pendengarnya. Kata sifatnya adala communis yang
artinya bersifat umum atau bersama-sama. Kata kerjanya adalah
communicare artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah
(Anwar Arifin, 1994 : 24). Komunikasi merupakan proses yang secara
umum digunakan manusia dalam melakukan interaksi social. - Organisasi
Salah satu hal terpenting dalam memahami komunikasi
organisasi adalah bahwa kita seyogianya memahami pendekatanpendekatan yang mempengaruhi cara berfikir atau cara pandang
terhadap organisasi. Organisasi menurut Robbins (2001; 4) diartikan
sebagai suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang
terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang
relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian
tujuan bersama (Stephen P. Robbins, 2001 : 4). - Problem Solving
Problem solving adalah kemampuan pemecahan masalah
dengan cara mengidentifikasi masalah, menentukan sumbernya,
membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan
mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem
solving adalah kemampuan menemukan masalah dan
memecahkannya dengan baik
Format Interaksi Komunikasi
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara sesorang
dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat
langsung diketahui balikannya. Dengan bertambahnya orang yang terlibat
komunikasi, menjadi bertambahlah persepsi orang dalam kejadian komunikasi
sehingga bertambah komplekslah komunikasi tersebut (Arni Muhammad, 2009 :
158). a. Klasifikasi Komunikasi.
a. Klasifikasi Komunikasi Interpersonal
- Interaksi intim : dalam organisasi, hubungan ini dikembangkan dalam
sistem komunikasi informal. Misalnya hubungan yang terlihat antara
kedua orang teman baik dalam organisasi, yang mempunyai interaksi
personal mungkin diluar peranan dan fungsinya di organisasi. - Percakapan Sosial yaitu interaksi untuk menyenangkan seorang
secara sederhana dengan sedikit berbicara. Jika dua orang atau lebih
bersama-sama dan berbicara tentang perhatian, minat di luar
organisasi seperto famili, sport, isu politik. - Interogasi atau Pemerikasaan yaitu interaksi antara seseorang yang
ada dalam kontrol, yang meminta atau bahkan menurut informasi
daripada yang lain. - Wawancara Adalah suatu bentuk komunikasi interpersonal dimana
dua orang terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab.
b. Tujuan Komunikasi Interpersonal - Menemukan diri sendiri
- Menemukan dunia luar
- Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
- Berubah sikap dan tingkah laku
- Untuk bermain dan kesenangan
- Untuk membantu
c. Hubungan Interpersonal yang efektif
Menurut Rogert hubungan interpersonal akan terjadi secara efektif apabila
kedua belah pihak memenuhi kondisi : - bertemu satu sama lain secara personal
- empati secara tepat terhadap pribadi yang lain dan berkomunikasi
yang dapat dipahami satu sama lain secara berarti - menghargai satu sama lain, bersifat positif dan wajar tanpa mkenilai
atau keberatan - menghayati pengalaman satu sama lain dengan sungguh-sungguh,
bersikap menerima dari empati satu sama lain. - Merasa bahwa saling menjaga keterbukaan dan iklim yang
mendukung dan mengurangi kecenderungan gangguan arti. - Memperlihatkan tingkah laku yang percaya penuh dan memperkuat
perasaan aman terhadap yang lain.
Pemecah masalah dalam organisasi merupakan aspek penting untuk
memastikan bahwa mereka beroperasi secara efisien dan mencapai tujuan mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya memecahkan masalah dalam
pengaturan organisasi, mengidentifikasi beberapa tantangan umum yang dihadapi
organisasi, dan membahas beberapa strategi memecahkan masalah yang efektif.
Pemecah masalah yang efektif sangat penting untuk keberhasilan
organisasi, karena beberapa alasan. Pertama, membantu dalam mengidentifikasi
isu-isu yang dapat menghambat kemajuan organisasi. mengidentifikasi masalah
secara tepat waktu dan mahir membantu mencegah dampak negatif pada seluruh
kinerja organisasi. Kedua, memecahkan masalah yang efektif memastikan bahwa
solusi terbaik dipilih untuk mengatasi masalah yang teridentifikasi. Organisasi yang
berinvestasi dalam strategi pemecahan masalah dan memiliki posisi yang lebih baik
untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Terlepas dari pentingnya memecahkan masalah dalam organisasi, itu bukan
tanpa tantangan. Salah satu tantangan umum yang dihadapi organisasi adalah
kurangnya komunikasi dan kolaborasi antar karyawan. Kurangnya komunikasi dan
kolaborasi dapat menyebabkan bantuan masalah yang buruk dan solusi yang kurang
optimal. Tantangan lain yang dihadapi organisasi adalah resistensi terhadap
perubahan. Beberapa karyawan mungkin menolak perubahan organisasi yang
dirancang untuk mengatasi masalah karena mereka merasa nyaman dengan status
quo. Bahayanya adalah organisasi kehilangan peluang penting karena gagal
mengidentifikasi ruang lingkup masalahnya.
Jadi, bagaimana organisasi mengatasi tantangan ini dan memastikan
pemecahan masalah yang efektif? Salah satu strateginya adalah mengembangkan
budaya pemikiran inovatif dan kolaborasi. Organisasi didorong untuk menciptakan
lingkungan yang mendorong komunikasi terbuka, kolaborasi, dan inovasi untuk
memecahkan masalah. Selanjutnya, organisasi dapat menerapkan pendekatan
terstruktur untuk memecahkan masalah seperti siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA),
yang merupakan metodologi pemecahan masalah yang terkenal. Siklus PDCA
meliputi tahapan berikut: mengidentifikasi masalah, menggali potensi solusi,
menerapkan solusi terbaik, dan mengevaluasi solusi keefektifan.
KESIMPULAN
Memecahkan masalah yang sangat penting untuk keberhasilan organisasi.
Esai ini telah membahas pentingnya memecahkan masalah dalam pengaturan
organisasi, mengidentifikasi beberapa tantangan umum yang dihadapi organisasi,
dan membahas beberapa strategi memecahkan masalah yang efektif. Karena
organisasi terus menghadapi banyak tantangan, berinvestasi dalam strategi
pemecahan masalah yang efektif tetap penting. Hanya melalui pemecahan masalah
yang tepat organisasi dapat mengatasi tantangan dan mewujudkan tujuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Nina Siti Salmaniah. “Interaksi Komunikasi Organisasi.” Jurnal Ilmu Sosial 5.1 (2012):
2085-0328.
Sidin, A. Indahwaty, and Rhaptyalyani Herno Della. “Perilaku Organisasi.” (2021).
Lumintang, Juliana. “Dinamika konflik dalam organisasi.” Acta Diurna Komunikasi 4.2 (2015)