ESSAY CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI 2023

MENGELOLA KONFLIK DALAM ORGANISASI

Oleh HMP Pendidikan Luar Biasa:

  1. Pusrayan Dono
  2. Andini Dwi Nurfajarwati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2023

Mengelola Konflik dalam Organisasi

Organisasi kerap dijumpai di sekitar kita, mulai organisasi di sekolah seperti
OSIS, BEM di kampus, serta organisasi tingkat desa seperti Karang Taruna, hingga
organisasi internasional antarnegara dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). Istilah organisasi memiliki dua arti umum.
Pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution) dan arti kedua mengacu
pada proses pengorganisasian, sebagai satu di antara dari fungsi manajemen. Secara
konsep, ada dua batasan yang perlu dikemukakan, yakni istilah organizing sebagai
kata benda dan organizing (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada
rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis. Menurut Prof. Dr.
Sondang P. Siagian, organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan. Sedangkan dalam arti umum, organisasi
adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional
serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu
memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya.
Kecil atau besarnya organisasi pasti mengalami yang namanya konflik dan
Saya seringkali melihat langsung konflik dalam organisasi. Hal seperti ini dapat
mebuat perselisihan yang mungkin menjadi salah satu penyebab rusaknya suatu
organisasi sehingga menjadi tidak produktif di lingkungan masyarakat dan menjadi
tidak aktif lagi dan lain sebagainya. Jika kita pernah mengalami hal-hal yang
demikian maka kita patut mempelajari satu topik yaitu tentang mengelola konflik
yang kali ini saya spesifikasi “mengelola konflik dalam organisasi”, kita harus bisa
menyelesaikan masalah yang di hadapi.
Mengenai mengelola konflik dalam organisasi, Yang sering terjadi ada
pandangan pandangan tentang konflik dalam hal ini saya mencatat ada 3 pandangan
tentang konflik ada tiga mindset seseorang tentang konflik. Pandangan yang

pertama yaitu pandangan tradisional yaitu orang-orang yang memandang dan
meyakini bahwa konflik adalah sesuatu yang membahayakan dan harus dihindari.
Yang kedua ada pandangan orang-orang yang saya istilahkan sebagai pandangan
hubungan manusia, mereka memahami bahwa konflik adalah sesuatu yang wajar
dan memang tidak bisa dihindari sehingga terkesan pandangan yang kedua ini orang
cenderung membiarkan saja, cuek, dan cenderung apatis tentang konflik yang
terjadi dalam suatu organisasi. Yang ketiga yaitu pandangan orang-orang tentang
konflik yang saya sebut interaksionis. yang ini adalah orang-orang yang
memandang bahwa konflik itu hendaknya dikelola ya agar menjadi kekuatan yang
positif. Yang ketiga ini sangat berbeda dengan pandangan yang pertama dan yang
kedua.
Pertanyaan saya kira-kira selama ini, teman-teman memiliki pandangan yang
mana? Jika ada sesuatu yang membahayakan kemudian menjadi orang yang baik
dan bisa menjadi suatu kekuatan yang positif maka pandangan yang terakhir, yakni
pandangan interaksionis. Inilah yang kemudian harus dipahami seorang ternyata
konflik itu tidak membahayakan yang harus dihindari tidak untuk dibiarkan saja.

Saya akan menyampaikan tentang bagaimana mengelola konflik yang benar-
benar efektif dan berdampak positif bagi organisasi kita tetapi sebelumnya kita

perlu tahu apa itu konflik. Konflik adalah suatu keadaan dimana ada pihak yang
merasa diserang atau dirugikan oleh pihak lain, ini biasanya muncul karena
misalnya karena salah paham karena komunikasi, kadang hal seperti itu muncul

karena sumber daya yang diperlukan itu terbatas alasan lain yakni adanya orang-
orang yang ingin tampil dominan dan mendominasi, yang lain juga ya itu karena

permasalahan pembagian tugas dan kewenangan yang ada. Maka sekali lagi mari
kita pandang ini bukan sesuatu yang harus dihindari atau dibiarkan begitu saja tetapi
mari kita selesaikan dengan sebaik-baiknya.Konflik dalam diri individu yakni
konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang
tidak mungkin dipenuhi sekaligus.Konflik antar individu dalam organisasi yang
sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan.

Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang
kerja dan lain-lain. Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan
dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas,
yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Konflik antar
kelompok dalam organisasi yang sama konflik ini merupakan tipe konflik yang
banyak terjadi di dalam organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Penyebab
terjadinya konflik Suatu situasi dimana tujuan-tujuan tidak sesuai, keberadaan
peralatan-peralatan yang tidak cocok atau alokasi-alokasi sumber daya yang tidak
sesuai. Suatu masalah yang tidak tepatan statusPerbedaan pandanganAdanya
aspirasi yang tidak ditampung. Sebagai contoh kita akan mengambil Konflik yang
bersifat Internal/Konflik batin yang terjadi di dalam pengorganisasian. Konflik
batin adalah suatu keniscayaan. Semua manusia pasti mengalami konflik. Konflik
ke dalam yang bersifat pribadi, dikenal dengan istilah konflik batin. Selain tidak
menimbulkan friksi dengan manusia lainnya, konflik batin penyelesaiannya relatif
lebih mudah. Misalnya, adanya pendapat dan ajuan dari diri kita sendiri yang
mungkin terlihat egois/menyangkut masalah pribadi mengingat kita berada di suatu
organisasi yaitu mencapai tujuan bersama bukan tujuan individu anggota.
Berikut strategi penyelesaiannya, mengeluarkan dan membicarakan
kesulitan. Jika ada satu masalah yang mengganggu anda, janganlah hal ini disimpan
dan disembunyikan. Uraikan kesulitan tersebut pada orang yang anda percaya.
dengan demikian orang lain itu bisa ikut membantu anda dengan saran-sarannya
dan ikut memecahkan kesulitan itu.Menghindari kesulitan untuk sementara waktu.
terutama jika anda menghadapi satu masalah yang berat dan sulit pelik, hindari atau
tinggalkan untuk sementara waktu masalah tersebut.
Jika anda tetap bersitegang hati hendak mengurus kesukaran dengan rasa
yang gelap, maka hal ini akan merupakan satu penghumukan diri sendiri. Dan anda
tidak akan mampu menemukan jalan keluar yang baik. Akan sia-sa sajalah usaha
tersebut.Menyalurkan kemarahan. Kemarahan sebagai pola tingkah laku sering
membuat anda jadi menyesal dan membuat diri anda jadi ketolol-tololan. Jika anda

berhasrat menggempur seseorang dengan satu ledakan serangan kemarahan,
cobalah menunda terjadinya ledakan tadi sampai esok hari. Dan pada itu,
sibukkanlah diri sendiri. dengan menghapus kemarahan yang sudah hampir
meletus, pastilah anda akan lebih mampu dan lebih siap menghadapi kesulitan
secara intelegen dan rasional. Sebab, kemarahan-kemarahan hebat yang
berlangsung lama, berulang-ulang kembali dan kronis sifatnya itu dapat
menyebabkan timbulnya tekanan darah tinggi dan gejala-gejala neurosa yang
gawat. Bersedia menjadi pengalah yang baik. Jika anda sering bertengkar dengan
orang lain, selalu keras kepala dan mau menang sendiri, dan selalu mau menentang,
ingatlah bahwa tingkah laku tersebut adalah kekanak-kanakan.
Berpeganglah teguh pada pendirian sendiri, jika sekiranya anda yakin berdiri
di pihak yang benar, akan tetapi berlakulah selalu tenang. Dan bersedia mengaku
salah, jika pendirian anda ternyata kemudian memang salah. Sungguhpun jika anda
benar-benar ada di pihak yang benar, adalah lebih mudah bagi anda sekiranya anda
kadangkala bersedia mengalah. Jika anda ikhlas berbuat sedemikian ini, maka anda
akan mengalami bahwa lawan juga akan bersedia mengalah pada saat lain. hasilnya
ialah: (a) Anda terbebas dari tekanan batin dan konflik, (b) Anda akan menemukan
cara penyelesaian internal dan eksternal yang praktis, (c) Juga akan mendapatkan
kepuasan dan dapat mencapai kematangan pribadi.
Berbuat suatu kebaikan untuk orang lain dan memupuk sosialitas/ kesosialan.

Jika anda terlalu sibuk dengan diri sendiri atau terlalu terlibat dalam kesulitan-
kesulitan sendiri, cobalah berbuat sesuatu demi kebaikan dan kebahagiaan orang

lain. Hal ini akan menumbuhkan rasa harga diri, rasa berpartisipasi idalam
masyarakat dan bisa memebrikan arti atau satu nilai hidup kepada anda yang
memberikan rasa kepuasan dan keindahan karena anda merasa berguna.
Menyelesaikan satu tugas dalam satu saat. bagi anda yang selalu menanggung
banyak kecemasan, dan dalam keadaan stress, suatu tugas yang ringan dan biasapun
akan merupakan beban yang berat baginya. Jika terjadi demikian, pilihlah satu
tugas/ pekerjaan yang harus diselesaikan paling dahulu dengan mengesampingkan
hal-hal lain atau tugas-tugas lain.

Jika anda dapat menyelesaikan kesukaran yang pertama ini, maka kesulitan-
kesulitan yang lain dengan mudah dapat diatasi. Jika anda merasa tidak mampu

memecahkan satu persoalan, maka bertanyalah pada diri sendiri, apakah anda tidak
terlalu ambisius, tidak menganggap harga diri sendiri terlalu tinggi dan terlampau
terlampau penting, sehingga melebih-lebihkan kemampuan diri sendiri. Dan apakah
anda tidak terlalu banyak menuntut pada hal-hal yang sulit dicapai.
Jangan menganggap diri terlalu super. Curahkan segenap kemampuan anda
dalam suatu usaha. Tapi jangan hendaknya anda membebani diri sendiri dengan
satu tugas dan cita-cita yang sekiranya tidak akan sanggup anda capai. Dan
janganlah percaya bahwa anda akan bisa mencapai satu kesempurnaan. Sebab
kesempurnaan sejati itu hanya ada pada Tuhan.Menerima segala kritik dengan dada
lapang. Ada orang yang terlalu banyak mengharap dari orang lain, dia akan merasa
sangat kecewa an mengalami frustasi jika ada orang lain yang tidak bisa
memuaskan dirinya, terlebih lagi jika orang lain itu tidak sesuai dengan norma/
standard ukuran sendiri dan kemauannya.
Maka ingatlah bahwa setiap pribadi mempunyai hak untuk berkembang
sebagai individu yang unik, otonom, dan bebas. Karena itu janganlah dirinya kita
jadikan obyek manipulasi demi kepentingan sendiri. Seorang yang kecewa karena
melihat kekurangan orang lain sebenarnya pada intinya dia sangat kecewa pada diri
sendiri. Orang yang demikian ini akan mengganggap perlu adanya perbaikan pada
orang lain, tetapi menganggap tidak ada faedahnya untuk mengadakan koreksi pada
diri sendiri. hal ini menunjukkan ketidakdewasaan pribadinya. karena itu demi
peningkatan martabat sendiri, hendaknya kita menerima segala macam kritik
dengan lapang dada demi perkembangan pribadi kita.
Memberikan “kemenangan” pada orang lain. Orang yang selalu dalam
ketegangan batin, biasanya empunyai semboyan saya harus lebih unggul daripada
orang lain dan harus menang, Tidak peduli apakah yang dilakukannya itu perbuatan
besar atau pekerjaan yang kecil dan remeh. segala kejadian dianggap sebagai
pacuan, yang harus dimenangkan olehnya dimana harus ada seorang yang kalah dan

luka-luka. Kompetisi atau persaingan dalam kehidupan itu memang harus ada demi
kemajuan dunia. Akan tetapi yang lebih penting ialah adanya unsur kerjasama
(yang mutlak harus ada) demi kelangsungan hidup individu dan kehidupan
bersama, demi ketententraman dan kebahagiaan insani.
Kerjasama merupakan unsur mutlak yang harus ada dalam kehidupan
bersama, kalau manusia masih mau mempertahankan hidupnya dan ingin tenteram
batinnya. Jika kita bersedia menerima orang lain sebagai pemenang, hal ini akan
memudahkan pengertian diri sendiri. Selanjutnya jika orang lain itu tidak lagi
merasa terancam oleh kita sebab ia pernah dimenangkan walaupun sebenarnya ia
jatuh terkapar kalah, maka dia juga akan berhenti menjadi ancaman bagi kita (dia
akan berhenti mengancam diri kita).

DAFTAR PUSTAKA

Winardi J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Edisi Revisi. Kencana. Jakarta.
Junaidi M.N. 2022. Perilaku Organisasi. Jawa Tengah.
Muspawi M. 2014. Manajemen Konflik (Upaya Penyelesaian Konflik dalam
Organisasi). Volume 16. Hal, 41-46.
Luminatang J. 2015. Dinamika Konflik dalam Organisasi. E-journal Acta Diurna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *